Share

[Get This]

A sample text widget

Etiam pulvinar consectetur dolor sed malesuada. Ut convallis euismod dolor nec pretium. Nunc ut tristique massa.

Nam sodales mi vitae dolor ullamcorper et vulputate enim accumsan. Morbi orci magna, tincidunt vitae molestie nec, molestie at mi. Nulla nulla lorem, suscipit in posuere in, interdum non magna.

Menikmati Masalah tak sama dengan PASRAH

Suatu ketika ada orang berhutang dan ketika ditagih dia marah-marah. “Ya sudah,” kata Anda”Saya ikhlaskan hutang itu”. Itu sih namanya pasrah, karena malas atau takut merebut kembali hak anda. Bukan seperti itu yang dimaksud dengan menikmati masalah. Menikmati masalah, juga tidak sama dengan perasaan menjadi damai, tenang, dan terbebas. Bukan seperti itu.

Lanjutkan Membaca Menikmati Masalah tak sama dengan PASRAH

Hati Yang Sempit dan Hati Yang Luas

Seorang guru sufi suatu ketika menyapa muridnya, yang belakangan selalu tampak murung. “Kenapa kamu selalu murung? Bukankah di dunia ini banyak yang indah? Kemana perginya wajah bersukurmu?” sang Guru bertanya. Muridnya menjawab, “Guru, akhir-akhir ini hidup saya penuh masalah yang datang seperti tidak ada habisnya. Itu yang membuat saya sulit tersenyum.”

Lanjutkan Membaca Hati Yang Sempit dan Hati Yang Luas

Nikmatilah Masalah Sepanjang Waktu

Sebagian dari kita, ketika didera masalah, kita mencoba bertahan dengan mencari “Pereda Sementara” yang bisa mengatasi kepedihan, yang memberikan rasa nyaman, yang sebetulnya hanya menjadi pelarian sementara. Pergi ketempat-tempat pemberi kebahagiaan sementara, bahkan sebagain terjebak narkoba dan obat-obatan terlarang. semua itu terjadi karena kita tidak mampu menikmati masalah yang ada.

Sebagian

Lanjutkan Membaca Nikmatilah Masalah Sepanjang Waktu